Kembali Merona..

17.30





Aku mengingatmu lagi sore ini.
Mungkinkah karena hembusan angin, yang berpijak lembut di permukaan kulitku?
Mungkinkah karena bias jingga sang mentari, yang mencoba pamit kepada bumi?
Ataukah karena wangi tanah yang basah oleh hujan?
Entah..


Dalam lamunanku merangkai garis dan bidang,
Kudapati memoriku tersenyum akan kehadiranmu di sana.
Meski sejenak, namun cukup katanya..
Ia menggodaku, dengan kesukaanmu akan kesederhanaan sebuah senyuman..
Tertawa ku melihat tingkahnya..

Lalu, sebuah tanya darinya, "sudikah ia hadir lagi?"
Aku pun terdiam. Diam yang membuatnya heran.
Lalu tanyanya lagi, "tak coba kirimkan rangkaian kata?"
Hanya senyuman dariku tuk pertanyaannya itu.

Nanti..

8 komentar

  1. hmmm...
    mencoba memaknai
    sperti judul blognya ^__^

    BalasHapus
  2. hmmmmmm dalem, suka dan pipi ku pun merona hehhe..

    BalasHapus
  3. ehm ehm so sweet rangkaian kata2 nyaa, dan aku pun jadi merona hehe

    BalasHapus
  4. kata "nanti" jadinya malah melenceng sms ke saya tadi sore :D

    makanya arya jgn suka menunda2 dengan kata "nanti" ;)

    BalasHapus
  5. Dalam lamunanku merangkai garis dan bidang,
    Kudapati memoriku tersenyum akan kehadiranmu di sana.
    Meski sejenak, namun cukup katanya..
    Hanya senyuman dariku tuk pertanyaannya itu.
    Nanti..

    yup nanti diwaktu terbaik, kesiapan dan kesempatan terbaik sebuah senyum menemaniku menyambut kehadirannya, walau hanya sejenak di dunia, namun ku harap abadi di kehidupan akhir....

    nice pos kaka :)

    BalasHapus
  6. wahwah.... aku bener2 mencoba mencari tahu makna yang tersirat pada barisan yang satu ini... beneran aku penasaran tentang kisah nyata yang mungkin memang menjadi inspirasi tulisan ini.... apalagi ujungnya tentang "NANTI" itu,,,, melayangkan imajinasi sampai jauh sekali ____^

    BalasHapus