Rasa Tak Pernah Sama

07.27


Akan ada saat dimana kesadaran tentang kehidupan muncul, dan mengambil tempatnya sendiri di hatimu. Saat kaki-kaki yang melangkah dengan riang itu kemudian tersandung dan jatuh. Saat melewati banyak hal yang memaksamu tuk berhenti dan menitikkan air mata. Saat langitNya dipenuhi dengan pertanyaan-pertanyaan "mengapa" darimu. Ataukah saat engkau terlalu lama dalam putaran waktu, tanpa sedikitpun menikmatinya. Perjalanan ini terlampau berat, keluhmu.

Ya, sudah lama engkau menanti hasil dari apa-apa yang engkau rencanakan. Telah banyak doa-doa yang engkau lesatkan, atas nama semesta. Namun, tak kunjung engkau dapati akhir cerita seperti yang engkau harapkan. Kata-kata, pikiran, dan laku mu pun mencari sesuatu untuk disalahkan. Perlahan, engkau menjadi terlalu rapuh. Pijakanmu goyah, dan harapan-harapan tak lagi utuh.

Air mata menjadi terlalu angkuh untuk jatuh di setiap sujudmu. Lengan-lengan menjadi terlalu berat untuk diangkat dan meminta kepadaNya. Kaki-kakimu tak lagi melangkah dengan pasti, terlalu lelah karena hanya berjalan di tempat. Telingamu berteman dengan suara-suara yang senantiasa membisikkan ketidakpedulian.

Tak sadarkah, bahwa Allah membuat semesta bekerja membawamu hingga saat ini, di titik ini? Mungkin amarah pernah menghampirimu. Namun bukankah engkau juga pernah tersenyum? Mungkin bibirmu sering mengeluh tentang rencana-rencanaNya. Namun, bukankah ada suatu hari dimana engkau akhirnya tahu apa yang coba IA sampaikan padamu? Engkau akhirnya sadar bahwa perjalanan panjang ini bukanlah tanpa tujuan. Engkau akhirnya mengerti dan melihat, bahwa Allah adalah Maha Romantis, dengan caraNya sendiri.

Karena rasa tak pernah sama di tiap peristiwa. Maka, semoga kesabaran adalah sebaik-baik teman perjalanan. Yang mengingatkanmu untuk tetap melantunkan kata-kata yang baik dan doa-doa yang tulus dari lisan yang sejatinya adalah titipan.

Karena rasa tak pernah sama di tiap peristiwa. Maka, semoga kesyukuran adalah sebaik-baik nyanyian yang membuatmu mampu merasakan indahnya kepasrahan. Yang membuatmu sadar untuk berhenti mengandalkan diri sendiri. Karena ada Allah yang takkan pernah mengecewakan. Karena ada Allah yang takkan pernah ingkar janji.


"Allah dulu. Allah lagi. Allah terus ~ Yusuf Mansur"


4 komentar

  1. sudah lam tidak berkunjung ke sini , rasa memang tak pernah sama.. ada sedih bahagia :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat pagi Kak Tia. Semoga kabarmu sehat di sana.
      Menu Rasa banyak tersedia. Kak Tia mau pilih mana? :D

      Hapus
  2. Kunjungan setelah sekian lama :D Hehehe...
    Seperti judul iklan mie instan kak :P Rasa emang gak pernah sama :D
    *peace

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waah.. iya. Lama juga tak corat-coret di blog langit. Akan menyempatkan bertamu ke sana. Kali aja disuguhin mie instan rasa Coto Makassarr KW Super. :D :D

      Hapus