Kala menulis, hindarilah fokus pada bagus/tidaknya karyamu. Hindarilah berpikir untuk bagaimana memperindah karyamu dengan kata-kata puitis. Pun janganlah memusingkan apakah akan ada orang-orang yang menyukainya atau memberikanmu apresiasi.

Namun, fokuslah bagaimana karyamu mampu mengubahmu menjadi lebih baik. Fokuslah pada bagaimana dirimu menyumbangkan pemikiran-pemikiran yang bermanfaat. Janganlah mengharapkan apresiasi berlebihan dari manusia. Sesungguhnya itu hanyalah sebuah bonus. Jika memang dengan kata-kata puitis pemikiran-pemikiran itu  dapat bermanfaat, maka berpuisilah. Jika memang dengan kata-kata non puitis karyamu mampu membuatmu lebih mengenal dirimu, atau mampu membuatmu tahu hal-hal yang dari dirimu yang dapat ditingkatkan kualitasnya, maka janganlah memaksakan dirimu untuk puitis. 

Kala menulis, hindarilah membatasi diri untuk tenggelam dalam satu karakter tulisan, kecuali dirimu telah membuat target untuk membahas satu hal dalam jangka waktu tertentu. Hindari pula mendefinisikan sebuah kata dalam batas-batas yang membuat semangatmu mengendur atau imanmu memudar. Sastra, tak melulu harus memilukan, bukan?

Sebuah tulisan, mungkin akan menjadi sarana bagimu tuk menemukan kedamaian dan kebahagiaan jiwa. Sebuah tulisan, mungkin akan menjadi sebuah teguran bagimu atas khilaf yang selama ini tak disadari. Sebuah tulisan, mungkin akan menjadi suatu cara agar impian-impian yang ingin dicapai menjadi terukur dan memudahkanmu menemukan langkah-langkah yang harus diambil.

Pun sebuah tulisan, adalah cara Allah mengizinkanmu mencicipi sedikit manis dari ilmuNya yang Maha Luas. Kala bertemu dengan tulisan-tulisan yang menggugah jiwamu, janganlah lupa tuk memujiNya. Kala engkau dapati sebuah tulisan menjadi sebab dirimu ingin menjadi lebih baik, maka lantunkanlah syair-syair kesyukuran. Penuhi langitNya dengan pujian-pujian atas namaNya.

Untukmu yang berniat menulis, mulailah saat ini juga.

Bukankah menyampaikan ilmu itu adalah ibadah? (1)

(1). Menuntut ilmu adalah Taqwa. Menyampaikan ilmu adalah Ibadah. Mengulang-ulang ilmu adalah Dzikir. Mencari ilmu adalah Jihad (Imam Al - Ghazali)