Beristirahatlah Sejenak

14.26

Waktu.

Ah, berbicara tentang yang satu ini, belakangan ini terasa kalau waktu terasa cepat sekali berjalan. Seminggu yang lalu, rasanya baru saja saya merasakan sedikit kelegaan karena jadwal evaluasi yang diundur. Kini, aku harus kembali bersahabat bersama perasaan tegang itu. Ya, jadwal evaluasi itu kian mendekat.

Hari ini, sembari mengerjakan gambar-gambar arsitektur dari amanah yang kuemban, memori kembali melemparku ke beberapa waktu sebelumnya. Saat dimana raga ini begitu inginnya memberontak. Terang saja, kala itu aku telah bertransformasi menjadi seseorang yang begitu amat jahat. Membiarkan raga ini bergerak, beraktivitas hampir 20 jam, selama beberapa minggu. Hanya dengan berdalih "mengejar target". Padahal, mereka juga memiliki hak untuk beristirahat bukan?

Jika demikian, artinya aku lupa mensyukuri nikmat ALLAH yang telah menyatukan kepingan tulang belulang ini menjadi satu kesatuan, dan berwujud menjadi tubuh, menjadi aku saat ini..

Dan sama halnya, di antara debu yang terus beterbangan dan di antara jejak-jejak yang tak terperi dan di antara rasa letih yang kian tak bisa diajak kompromi, aku, kita, harus belajar untuk terus mencoba menyatukan kepingan puzzle yang mungkin sedang berserakan. Untuk dijadikan sebuah kesatuan yang mengatasnamakan CINTA dan ALLAH. Karena Cinta itu Allah, dan Allah adalah Cinta itu sendiri.
#studio akhir, sejenak bosan, lalu meluncur kesini


Maka nikmat Tuhan yang manakah yang engkau dustakan?

8 komentar

  1. pada akhirnya boleh saja lelah, tapi tidak untuk kata menyerah :D

    Berhenti sejenak untuk melepaskan napas yang agak tersendat dari kesibukan yang nggak kenal waktu,

    BalasHapus
  2. Uza: mari nge-teh. Mari sejenak bercerita, melepas penat.

    BalasHapus
  3. Fa'biayyi Alaa Irabbikuma Tukazziban..

    Terlalu banyak nikmat Allah yg tak pastas kita dustakan :)

    Diri juga punya hak untuk berhenti sejenak dan menarik nafas untuk memulai kembali dengan semangat baru hehe

    BalasHapus
  4. setuju deh kak, Sang Maha Cinta memang selalu baik kepada hambaNya :)

    Maka Nikmat Tuhan yang manakah yang engkau dustakan?

    BalasHapus
  5. Yahhh begitulah pekerjaan, kalau sudah dikejar target mmg kudu kita kejar, tp jangan lupa untuk beristirahat setelahnya.. kasihan badan juga kan...

    BalasHapus
  6. Hmmm... semoga hilang lelahmu nak'.. #puk2 ary... :D

    sepakat tentang semua yg tertulis disana... ^_^

    BalasHapus
  7. Hidup untuk menikmati lelah. Semoga Allah meridhoi lelahmu Ry :)

    BalasHapus
  8. ada debu, dan nikmat..
    jadi ingat salah satu grup nasheed.. Debu.. dan lagunya dendang sufi..
    aiihh nikmat sekali mendengarkannya

    BalasHapus