Kita, Selalu Ada
07.13
Satu ruang.
Setidaknya, kita masih dalam balutan karakteristik atmosfer yang sama.
Setidaknya, kita masih bisa melakukan gaya Newton III tentang aksi-reaksi.
Setidaknya, kita masih bisa menikmati langit dengan warna yang sama.
Setidaknya, kita masih bisa menjelma embun pagi dan saling menguapkan keletihan.
Setidaknya, kita masih bisa saling melempar senyum.
Setidaknya, kita masih di sudut ruangan ini, sibuk memunguti jejak rasa yang tertinggal oleh hujan.
Setidaknya, kita masih ada dalam ruang ini, saling mengisi.
Setidaknya, kita masih ada dalam ruang ini, saling mengingatkan akan rasa syukur.
Bukan diam lagi. Semuanya berjalan otomatis. Tanpa saling meminta. Tanpa paksaan. Tanpa aba-aba. Kita seolah mempunyai kode tersendiri yang terdeteksi begitu saja secara bersama-sama, saling mendeteksi.
Aku, kau, tahu itu.
Nyaman.
Senyum akan selalu ada. Seperti dirimu yang selalu menemani.
Seperti nama-nama yang selalu kusebut dalam doa.
Seperti sekarang..
Selalu ada..
~ sudut hening,untukmu, Hoshi
13 komentar
Setidaknya, aku masih bisa mengomentari tulisan ini.
BalasHapusHaha...
Maaf, mengganggu eksotisme tulisanmu di pagi penuh berkah ini Ary :)
Jum'ah mubarok...
Awali langkahmu dengan basmalah...
jika cinta itu ruang, maka ia tidak mungkin sebesar hati. karena dia membutuhkan lebih dari hati untuk diberi
BalasHapus"Seperti nama-nama yang selalu kusebut dalam doa" suka kta ini :)
BalasHapusSalam kenal dari Batam ^^
ini kode yang keras sekali.. hha
BalasHapussetidaknya, aku selalu suka tulisan-tulisannya mas arya :D
BalasHapusSatu ruang, satu perahu... berlayar untuk satu tujuan...
BalasHapus*Untuk selalu ada, memang jalannya perlu pendakian. dan setidaknya rasa syukur itu tidak ikut menguap bersama embun.
Turut bersyukur... semua telah menjadi nyaman.
Tulisannya selalu indah.. terhanyut kedalam setiap kata yang ditorehkan. :D sip
BalasHapusselalu berpikir ulang, apakah aku harus menorehkan sebuah komentar untuk tulisan ini.
BalasHapusKurasa menikmati semua sajian disini, dengan cuma-cuma pula.. jadi tak punya kata.
#random
Hoshi... Itu panggilan sayangnya? Apakah ia seperti bintang? *kepo* hehehe
BalasHapussetidaknya, aku masih menikmati kebingungan makna terdalam yang terisrat dari tulisan ini. ^_^
BalasHapusSatu ruang,
BalasHapussetidaknya jejak yang aku tinggalkan dapat menghapus kegalauan . . . .
*hahaha ka Arya galau sama Hoshi kah? *kepo juga :D
Satu ruang yang sering kupanggil kesempatan :D
BalasHapushmm perahu kertas. terlihat sederhana tapi mempunyai banyak arti
BalasHapusklinik hipnoterapi surabaya