Sudah Berapa Banyak kah..?

14.02


sudah berapa banyak kah momen-momen berharga di kotak koleksimu?

Sudah berapa kali kah engkau, duduk bersimpuh di seperempat malammu, menanggalkan atribut-atribut kesombongan itu, untuk menyelam, masuk ke dalam kebeningan cahayaNYA... ?

Sudah berapa kali kah engkau, membuat tersenyum orangtuamu, ketika melihatnya merenung, memandang tak bersemangat pada senja di luar kotak jendela rumahmu... ?

Sudah berapa kali kah engkau, dengan tersenyum, menggandeng seorang tua renta menyeberang jalan, sembari melempar senyum padanya, dan bercerita tentang cucu-cucunya... ?

Sudah berapa kali kah engkau, berhenti sejenak di kehidupan tepi-tepi jalan yang biasa engkau lalui, berbagi kisah.. momen.. atau bahkan sebagian rejekimu pada saudara-saudara kita di sana... ?

Sudah berapa kali kah engkau, melemparkan senyuman terbaikmu, sembari menegur kepada segerombolan anak kecil bersepeda yang hendak mencuri jambu tetanggamu... ?

 Jika ternyata setelah engkau berhenti sejenak dan mendapati kotak koleksi momenmu masih kurang, maka berusahalah menambahnya. Keluarlah, dan berbuatlah yang terbaik.



4 komentar

  1. sdh berapa bnykx kah amal2 yg kita persiapakan tuk bekal perjalanan panjang akhirat kelak...???

    syukran, jazakallahu dah mengingatkan *smile

    BalasHapus
  2. sudah berapa banyakkah kesalahan yang kita lakukan?? bukankah kita sebagai manusia tak pernah luput dari kesalahan? :)

    jadi teringat pesan dari film Sang Murabbi, bahwa "Ada satu hal yang harus kita ingat, kebaikan orang lain kepada kita dan keburukan kita kepada orang lain. dan ada satu hal yang harus kita lupakan, kebaikan kita kepada orang lain dan keburukan orang lain kepada kita".

    BalasHapus
  3. nice posting kawand,,,
    rasanya isi kotak yg ku punya mash lebih dari kurang,,,hhhmmmm
    semua manusia butuh berbenah diri tuk jadi lebih baik :)

    BalasHapus
  4. @Rohis:
    Jadi ingat sabda Rasulullah, manusia kebanggaan kita: Manusia yang cerdas adalah manusia yang banyak mengingat akhirat.. :)
    Terima kasih kunjungannya.

    @Sam:
    Sangat sepakat dengan kalimat itu. Tidak usah mengingat kebaikan, karena pasti ada balasannya. Balasan yang lebih baik, janjjiNYA. :)
    Terima kasih sudah mampir.

    @Egha:
    Sama.. So, mari sama-sama berbenah. :)
    Thanks for visiting.

    BalasHapus