Menulis Ramadhan #4 - Jangan Benci Orangnya

08.25



Entah, sudah berapa banyak pertemuan tercipta di bumiNya ini. Ada pertemuan yang direncanakan dengan begitu matang. Ada juga yang bersua karena tak disengaja. Ada pertemuan yang tercipta, sebab sebuah ucapan menjadikannya seikat. Tak ketinggalan ada pertemuan yang hadir membonceng rindu.

Rasanya, untuk setiap pertemuan, anak-anak manusia sungguh berharap ia nyata sesuai inginnya. Karenanya, mereka mampu mencipta tawa. Karenanya, mereka dapat mengundang bahagia yang bertumpuk-tumpuk.

Lantas bagaimana jika ia tidak sesuai harapan. Amanah berbalas dusta ataupun khianat. Ucapan baik berbalas amarah, bahkan makian. Jika peduli tak diketahui, bahkan diingkari. Bagaimana jika janji-janji tak pernah berujung pada bukti. Jika senyumanmu bersambut prasangka. Atau ketika candaan meninggalkan gores yang harus engkau jahit dengan tangisan.

Akankah menaruh benci pada pribadinya? Ya, rasanya itu adalah pilihan yang sangat mudah. Begitu menggoda untuk dilakukan. Namun wahai diri, aku menulis ini hendak mengingatkanmu, juga mengingatkan saudara-saudaramu yang lain di luar sana. Cukuplah engkau membenci sifatnya. Cukuplah engkau tak suka kepada perangainya. Janganlah engkau membalas luka, juga dengan luka. Janganlah engkau membenci pribadinya. Karena bisa saja tanpa engkau tahu, ada amalan ia yang lebih baik dari amalan yang engkau kerjakan. Bukankah Ramadhan hadir untuk memberitahumu perihal ini? Bahwa dalam perjalananmu, akan ada hal-hal yang datang untuk menguji. Bukankah Ramadhan hadir membawa pesan bahagia, bahwa akan ada manis yang melegakan ketika engkau memilih bersabar dan bersandar padaNya.

Sebab Allah selalu memiliki rencana untuk setiap pertemuan.

Pertemuan, terkadang ia hadir untuk menyempurnakan. Melengkapi apa yang kurang dari dirimu. Pertemuan, terkadang ia datang untuk mendewasakanmu, dengan beragam wujudnya. Menakar keyakinan, juga rasa percayamu. Ia akan selalu mengajakmu untuk mendengarkan dan memahami. Berharap ada hikmah yang dapat engkau petik untuk menjadi yang pantas mendulang berkah.

Wahai diri, jika luka kemudian menghiasi pertemuanmu, tetaplah menyibukkan dirimu dengan kebaikan. Tetaplah bertumbuh dalam kesabaran.
"... Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk"      (Quran Surah Hud: 114)


arya.poetra
Jakarta, 6 Ramadhan 1438H

3 komentar

  1. Belajar berbesar hati. Senang dan duka dr sebuah pertemuan menyimpan hikmah tersendiri jk kita mnhidupkan hati dan pikiran.

    BalasHapus
  2. Semoga, waktu nulis ini Arya ndak lagi galau. Haha. Piss. ✌😀

    BalasHapus
  3. Adem banget tulisannya. Berbeda jauh sama tulisan-tulisan saling hujat dan penuh kebencian yang bertebaran di socmed...

    BalasHapus