Tentang Sebuah Visi

23.57


Jika Allah, KekasihNya, serta SurgaNya adalah sebuah visi, dunia pun pada akhirnya akan dipandang sebagai alat yang dapat membantu untuk mencapai tujuan tersebut.


Maka, keadilan akan mengikuti jejak-jejak keputusan yang dibuat.

Maka, hati kan lebih memilih tuk bersabar dalam berusaha, daripada bersenang dalam keluh kesah.

Maka, syukur akan lebih banyak mendapatkan porsinya dalam laku dan pikiran.

Maka, jabatan tak lagi diminta, melainkan menjadi sebuah amanah.

Maka, amarah kan dipadamkan dengan dzikir, ataupun wudhu. Bukan dengan kekerasan. Bukan dengan pemikiran pendek.

Maka, ilmu tak lagi berhubungan dengan usia ataupun status sosial. Karena ia bisa datang dari arah mana saja, dalam bentuk apa saja.

Maka, shalat akan menjadi sesuatu yang ditunggu dan dipersiapkan. Bukan lagi dijawab di akhir waktu.

Maka, sedekah tak lagi menjadi sebuah beban, melainkan sudah menjadi sebuah candu yang menularkan kebaikan.

Maka, rating acara tak menjadi tujuan. Karena tujuan sebenarnya adalah menyampaikan kebaikan dan kebenaran seluas-luasnya.

Maka, anak,istri, dan keluarga adalah ladang tuk menanam bibit-bibit akhirat, bukan hanya bibit-bibit dunia.

Maka, sumber daya alam tidak membutakan pada keuntungan. Melainkan menjadi pelengkap jalan dakwah.

Maka, tangisan menjadi sebaik-baik ekspresi, dibandingkan dengan tawa yang penuh kepura-puraan.

Maka, kata-kata tak lagi untuk menyakiti ataupun berbangga diri. 


Lalu, apa kabar visimu? Apa kabar mimpi-mimpimu?
Adakah Allah, kekasihNya, dan Qur'an menjadi bagian di dalamnya?


6 komentar

  1. Super sekali. Tombol like nya dimana ini?
    #eh

    BalasHapus
    Balasan
    1. iye mba, super sekali. tombol like diumpetin kali :P

      Hapus
    2. Gak ada tombol Like. Hanya ada pilihan tombol "aksi". :D

      Hapus
  2. sungguh luar biasa,. ditunggu kekuatan yang lain., :salam kenal kak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal Riski. Kekuatan meta-human ya? Haha..
      Teruslah menebar kebaikan. Teruslah menjadi baik. ;)

      Hapus