Maka Syukurilah

09.48


Ketika yang lain sedang asyik terlelap, sedang engkau berjuang melawan kantuk di sepertiga malam, maka syukurilah. Engkau telah dipilih Allah sebagai salah satu pejuang yang menghidupkan malamNya. Melukis langit dengan warna-warni doa. Bukankah pada tangan yang terus menengadah, di sana ada harap yang tak pernah pudar?

Ketika yang lain sedang terjebak dalam kesia-siaan, sedang engkau melangkah jauh di bawah sengatan panas demi 3 hingga 5 baris ilmu, maka syukurilah. Engkau telah dipilih Allah menjadi salah satu yang jiwanya kan lebih berwarna. Manis ilmuNya kan mengubahmu menjadi lebih baik.

Ketika yang lain sedang terlelap dalam kemalasan, sedang engkau dibanjiri keringat kerja keras, maka syukurilah. Engkau sedang membuatNya tersenyum. Telah dipilihnya engkau tuk menjadi istimewa. Bukankah dunia selalu berpihak pada mereka-mereka yang istimewa, dan bukan pada yang biasa-biasa saja?

Ketika yang lain sedang sibuk berdandan demi sebentuk perhatian semu, sedang engkau tetap menjaga kesederhanaan atas nama ketaatan, maka syukurilah. Engkau sedang dijagaNya dari duri-duri dunia. Mungkin, demi sebuah pertemuan dengan ia yang juga tetap menundukkan pandangan atas nama ketaatan. Bukankah pertemuan adalah pasti, bagi mereka-mereka yang berjalan dengan tujuan yang sama?

Ketika yang lain sedang sibuk akan kekhawatiran jumlah harta untuk buah hati mereka di masa depan, sedang engkau sibuk meminta dan mencari hidayahNya untuk semua keluargamu, maka syukurilah. Bukankah harta tanpa ilmu adalah kesia-siaan? Bukankah harta tanpa iman, hanya akan mengantarkan pada kehampaan dunia? Percayalah, bahwa hidup adalah kumpulan kepastian-kepastian. Teruslah meminta. Teruslah percaya padaNya. Semoga, kan selalu ada rintik-rintik bahagia yang menenteramkan hati ini.


Percayalah padaNya.
Semoga hatiku, hatimu,
selalu bersandar pada langit yang sama 


Mari terus menjadi baik.
Arya

3 komentar