Still not Entitled
21.10
Hari ini hujan datang lagi. Seperti biasa, ditemani sahabat terbaiknya, si awan hitam. Manusia-manusia pun mencibir. Mengumpat. Mengeluh. Hai kalian, jangan salahkan awan hitam. Ia hanya ingin bermain bersama hujan. Ia hanya ingin mengatakan pada kalian, bahwa ia ada. Ia hanya sedang menggantikan matahari yang sedang lelah berjalan.
Walau coretan-coretan di buku luntur, walau riasan menjadi tak karuan, walau sepatu kotor terciprat air genangan, walau kertas-kertas tugas menjadi kusut, walau perjalanan menjadi melamban, walau harus membawa jaket hari ini, Nikmatilah. Nikmati mendung seperti ketika matahari datang menyapa. Nikmati petir seperti ketika menikmati senandung Shoot The Moon milik Norah Jones. Nikmati dingin sama seperti ketika engkau menikmati hangat sang Senja.
Walau coretan-coretan di buku luntur, walau riasan menjadi tak karuan, walau sepatu kotor terciprat air genangan, walau kertas-kertas tugas menjadi kusut, walau perjalanan menjadi melamban, walau harus membawa jaket hari ini, Nikmatilah. Nikmati mendung seperti ketika matahari datang menyapa. Nikmati petir seperti ketika menikmati senandung Shoot The Moon milik Norah Jones. Nikmati dingin sama seperti ketika engkau menikmati hangat sang Senja.
Half time goes by.
Suddenly you're wise.
Another blink of eye.
67 is gone.
The sun is getting high.
We're moving on...
#nowplaying Five for Fighting : 100 Years
4 komentar
teringat suatu senja di sebuah pantai.
BalasHapusketika aku menulis dan tetiba hujan turun. Semua luntur tanpa bertutur.
kunikmati saja. karena hal penting sebenarnya tak perlu ditulis juga, ia terekam dan terpahat dalam memori dengan tanpa kita sadari.
#momentum pantai pameungpeuk garut
#resonansi
Assalamu'alaykum
BalasHapusTok...tok...tok...
Ini rumah Ary bukan ya?
:))
Bersama hujan, kita bisa menyampaikan Rindu, lewat Doa-doa panjang :)
BalasHapusAkhirnya ada yg baru mas :)
di tunggu yg lain ya
Akan tetap dinikmati, karena ada sisi lain yang sedang bercerita kalau mereka ada.
BalasHapus