Dalam balutan bias cahaya kecokelatan,
Ku duduk bersimpuh bersama selembar sajadah sederhana..
Di sini..
Di ruangan ini..
Mencoba bersahabat dengan sunyinya malam.
Menyelam lebih dalam, tuk menemukan riak-riak suara hati.
Tertunduk, bersama rasa yang entah dari mana datangnya..

Tak ku mengerti apa sebenarnya rasa ini.
Menghipnotis, hingga ke rongga terdalam kesadaranku..
Mencabik-cabik, meruntuhkan semua bongkahan kesombongan.
Menguapkan rasa rindu yang lama terkurung,
Menumpahkan titik-titik air yang menyejukkan..

Tak kumengerti apa sebenarnya rasa ini.
Mendorong sangat kuat, melewati pijak-pijak kegundahan yang mencoba menyayat.
Mengangkat kembali, ketika akal dan hati tergoda untuk terus tertunduk..
Menghadirkan kembali memori beberapa tahun silam, saat ku pertama hadir, dibingkai dekapan lembut mereka yang kupanggil ayah dan ibu..
Membiaskan yang jauh di depan sembari berbisik, "jadilah lebih baik!"

Tak kumengerti apa sebenarnya rasa ini.
Menjadi sahabat, menduakan dunia yang terkadang tak lagi peduli.
Menghasut, tuk meninggalkan kemewahan, demi kesederhanaan sebuah senyuman.
Menenggelamkan, dalam guyuran sinar putih yang meneduhkan..

Tak kumengerti apa sebenarnya rasa ini.
Namun, ia muncul saat mata, telinga, dan memoriku terjaga.
Membuatku merindu.
Kotak hitam itu, KA'BAH..

Arya Poetra
Tak terukur besarnya kerinduan dan semangat untuk berpijak di dekatmu,duhai Ka'bah..