Motivator itu adalah Diri Kita Sendiri

10.28

Motivator terbaik dalam hidup kita sebenarnya adalah diri kita sendiri.
Karena di dalam diri ada nurani, dimana cahaya Ilahi berpijak di sana.
Menunggu kita untuk menyapa dan bersahabat dengannya.. 
Sang penuntun sejati.
Orang lain, tak pernah mampu tuk menggerakkan hati kita, jika kita tidak mau membukanya.
Orang lain, hanya berperan sebagai pemberi pesan.. pemberi pilihan..
Namun, pada akhirnya kita yang memilih bukan?
Jika melihat seorang motivator hebat yang sukses, sungguh terlebih dahulu ia telah sukses memotivasi dirinya dan berjibaku dengan sisi negatif pada dirinya.

Kawan, Mari memotivasi diri!
Mari melawan keengganan dalam kebaikan!

Yang juga sedang memotivasi diri.. ^^

5 komentar

  1. sepakat...mulailah dari kita, dari hal kecil di sekitar kita

    cuma...
    "Ketika kita menyarankan orang lain untuk tidak berputus asa, mari berhenti sejenak dan bertanya pada diri, apa mungkin kita termasuk seseorang yang mudah berputus asa?"
    menurutku tak apa, jika kita menyemangati orang, spanjang itu berguna bagi orng lain...
    hidup kan tak slamanya harus menempatkan diri kita sperti 'topik', kadang kita harus membantu orng lain meskipun kita sndiri tak bisa, stidaknya menyuntikkan 'semangat';
    ^___^

    BalasHapus
  2. hanya kita sendiri yg bisa membuat bankit dari sebuah keputus asaan, walau terkadang kita mudah saja enjadi penyemangat bagi orang lain, untuk bisa membangkitkan smngt diri sendiri saja kadang tertatih...jgn lupa kita pasti bisa

    BalasHapus
  3. sepakat. . .. dan aku juga berpikir bahwa tak cukup hanya dengan kesendirian dalam menggairahkan motifasi. . . butuh pendamping, butuh dorongan, butuh harapan, agar bisa termotifasi. .. karena motifasi bukan hal mau atau tidak tapi kuat atau lemahnya diri.. . . so aku pikir segala sesatu butuh pran pendamping untuk diri kita lebih baik. . .

    BalasHapus
  4. disitulah peran seorang sahabat, bisa saling mengingatkan dan menyemangati, kita harus menyadari bahwa ketidak sempurnaan dan yang membuat kita kdg labil dlam menjaga emosi, jangankan kita, sekelas nabi pun msh ada teguran, permaslahannya adl mau apa tidak bersikap obyektif atas masukan dari org lain.

    BalasHapus
  5. @Uty:
    Syukran kunjungannya..
    Betul! Kan penyemangat tuk orang lainnya bisa juga jadi bahan istrokspeksi diri bukan? ^^

    @kak Tia:
    Syukran kunjungannya..
    Kita pasti bisa! Hidup kak Tia! Hehehe.. Ya, kalau bukan diri sendiri, siapa lagi yang mampu menggugah hati ini tuk bangkit? #kecuali Allah tentu..

    @mas Tabah:
    Syukran kunjungannya..
    Sepertinya, kali pertama ke sini ya? Betul. Karena itu kita diciptakan berbeda-beda dan berpasang-pasangan. Untuk saling melengkapi.

    @kak Insan:
    Syukran kunjungannya..
    Karena terkadang kelemahan kita adalah kesombongan akan apa yang kita miliki ya kak.. Untuk itu perlu ada orang luar yang perlu mengkritik..

    BalasHapus