BELAJAR ARTI KETULUSAN DARI PETUGAS CLEANING SERVICE

21.00

Teman-teman sering jalan ke mall?
Ya, mall... Bangunan tertutup dengan berbagai stan yang memajang aneka barang-barang itu..
Kebanyakan dari kita, saya yakin telah memijakkan kaki dan meninggalkan jejak-jejak langkah di dalamnya.

Pertanyaan saya kali ini, apakah yang sering mencuri perhatian kalian ketika berada di mall?
Apakah baju-baju baru nan bagus yang terpajang di etalase-etalase toko?
Apakah buku-buku best seller yang ada di Gramedia?
Apakah mobil-mobil sport keren yang kebetulan hadir pada acara promosi program kredit bank tertentu?
Ya, setiap dari kita pasti punya obyek masing-masing..

Nah, saya juga punya obyek yang begitu menarik perhatian.
Berbaju hitam... Kadang biru... Kadang Oranye...
Dia lah para petugas Cleaning Service. Ya! Mereka...




Bukan tampang mereka..
Bukan pula tong sampah dan sapu ijuk mereka..
Melainkan semangat dan kepercayaan diri mereka.
Membuat saya tak henti-hentinya berdecak kagum.
Ada nilai lebih tentang mereka di mataku.

Pernah suatu ketika, saya dan teman-teman hangout bareng di bioskop.
Ketika film sudah usai, penonton pun mengambil langkah, berhamburan keluar.
Saya pun ikut berdiri.. Meninggalkan ruangan berdinding hitam yang terbuat dari bahan peredam suara itu..
Setapak demi setapak anak tangga kulewati, sampai akhirnya aku keluar dari ruangan itu.
Di luar, sesaat mata saya terpancing tuk memperhatikan seorang petugas kebersihan yang diam-diam mengawasi seluruh pengunjung.


Hehehe.. Pikiran jail pun seketika merasuki. Dengan sengaja ku jatuhkan bungkus makanan ringan yang isinya telah habis "disikat" olehku dan teman-teman di dalam ruangan berwarna hitam pekat tadi.
Lalu..
Dari jarak yang cukup jauh, ku balikkan badan dan memperhatikan, penasaran kira-kira apa yang kan dilakukan petugas kebersihan itu..
Dengan sigap, ia menghampiri bungkusan yang sengaja kujatuhkan tadi, sambil bersiul.... Tanpa terlihat sedikit pun beban di wajahnya.
Ia masukkan sampah itu ke dalam tong sampah yang berada di sampingnya, lalu kembali berdiri dan memperhatikan pengunjung-pengunjung yang membuang sampah sembarangan.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Untuk beberapa saat, saya menyandarkan diri di dinding bioskop yang berwarna krem yang di atasnya terpajang poster-poster film-film dengan berbagai judul dan layout itu..
Kembali menatap lekat ke arah petugas kebersihan itu.
Pikiran saya pun melayang, kisah yang menyentuh langit-langit nurani, mengangkat kegaguman akan ketulusan dan keceriaan petugas kebersihan yang saya yakin gajinya tak lebih dari satu juta itu..

Saat sampah itu kujatuhkan, ia tidak menegur, atau bahkan memaki ku.
Ia juga tidak membiarkan petugas lain menghampiri sampah itu.
Sempat saya berpikir, apa gaji mereka dihitung dari banyaknya sampah yang berhasil mereka pungut?
Tapi ah, rasanya tidak mungkin..
Entah dimana mereka sekolah, mungkin mereka bukan sarjana dari perguruan tinggi terkenal..
Mungkin juga mereka bukan alumni pelatihan-pelatihan kepribadian yang banyak ditawarkan motivator-motivator handal.

Mereka hanyalah petugas cleaning service yang piawai dalam bersyukur dan dengan tulus menjalani pekerjaannya.
Aah.. Sungguh sore itu saya belajar lagi.

Sungguh-sungguh sore yang menyentuh langit-langit nurani..

2 komentar

  1. selalu ada "scene" dri episode hidup yg akan bermakna saat qt mau memaknainya.
    sebuah pilihan yg kadang terlupakan.

    BalasHapus