Bagaimana kabarmu di sana?
Sudah lama rasanya ketika terakhir kali kita saling berbagi cerita. Sungguh, aku merindukan saat kata-kata kita bercengkerama seperti kemarin, pada sore yang sedikit mendung. Kita luapkan semuanya, tentang hitam putihnya rasa. Tentang senja, yang olehmu adalah waktu dimana Tuhan mendekap manusia dengan selimut-selimut ketenanganNYA. Tentang langit, yang bagimu adalah kanvas super luas yang mampu menampung seluruh gundahmu..
Bagaimana kabarmu di sana?
Aku telah melompat selangkah lagi mendekati mimpiku sekarang. Namun yang berbeda, aku tak lagi berpijak di negeri angin tempat kita bertemu untuk pertama kalinya. Di sini sungguh negeri yang asing. Tapi, janganlah khawatir, aku menikmati setiap langkah yang kuukir..
Bagaimana kabarmu di sana?
Masih banyak kata yang menumpuk di sini. Menunggu untuk kukirimkan padamu. Tapi, sebagian akan kurangkai saja menjadi untaian-untaian doa. Untuk Kita.
Ke depan nanti, ketika matahari mulai mengatupkan matanya, aku akan datang. Bercerita denganmu, bersama jutaan rintik gerimis yang engkau suka. Engkau bisa menganggap ini janji. Agar kita tetap mengabarkan rindu lewat senja..
"Oh ya, senja sore tadi teduh beratapkan mendung. Namun namamu tetap terlantunkan. Entah, tanpa jeda. Seketika aku rindu"