Menyelami Rasa

23.17

Bismillah.

Wahai diri, tidakkah engkau mendengar, derap langkah ramadhan yang perlahan mendekat. Wanginya, entah bagaimana, kian memekarkan rindu. Cinta yang mewujud doa-doa pun berlarian dengan riang nya, mulai menggenangi langit. Batas-batas terdalam rasa semakin basah karena jiwa-jiwa yang berserah..

Wahai diri, bagaimana kabar seremonial penyambutanmu? Masihkah ia seperti kemarin, seremonial yang hanya mengikut kebanyakan. Begitu meriah di awal, namun makin melemah kian menghampiri penghujungnya.

Wahai diri, bagaimana kabar proposal yang akan engkau serahkan padaNya di bulan suci ini? Masihkah hanya menyoal ibadah-ibadah seperti kemarin? Jumlah lembaran yang akan engkau lahap di tiap harinya.. Jumlah sujudmu di kala dhuha.. Ataukah memperbanyak bacaan, namun sama sekali tanpa perenungan.

Mengapa masih ingin menjadi yang biasa?
Akankah jumlah saja yang membuatmu semakin lebih baik?

Bagaimana kabar lembutnya hati dan lisanmu? Dalam menyampaikan ayat-ayatNya.. Ketika berbicara dengan ibu bapakmu.. Atau ketika ada khilaf yang perlu diluruskan..

Bagaimana kabar kesungguhan cinta yang engkau tunjukkan kepada ibumu? Sudahkah menyenangkan hati beliau di hari pertama ramadhanmu, dan juga hari-hari selanjutnya? Lalu, selepas ramadhan, adakah kesungguhan cinta itu masih tetap hangat?

Bagaimana kabar kepasrahan hatimu di kala engkau menundukkan kepala, menghamba di hadapanNya? Apakah sudah benar-benar jatuh ke dalam genangan keikhlasan? Ataukah masih ada rasa hendak dipuja? Lalu, sepeninggal ramadhan, apakah kepasrahan hanya sekadar hiasan?

Bagaimana kabar rasa gembira ketika ada ayat-ayatNya yang sampai kepadamu? Apakah ia adalah gembira yang benar-benar nyata? Ataukah ia hanyalah gembira yang mengada-ada?

Di ramadhan kali ini, Insya Allah, aku ingin menantangmu wahai diri. Untuk tak lagi menghamba pada jumlah semata. Aku ingin mengajakmu tuk menyelami tak hanya ibadah yang fisik. Ayo menargetkan perubahan yang lebih baik bagi apa-apa yang tak terlihat. Kesabaranmu.. Keikhlasanmu.. Penghambaanmu.. Kasih sayangmu.. Keteguhanmu..

Di ramadhan kali ini, mencintalah dengan menyelami rasa.
Tak sekadar jumlah.

arya.poetra
Jakarta, 24 Sya'ban 1438H

2 komentar

  1. Semoga harapan dan komitmennya terlaksana dan lancar. Aamiin.

    BalasHapus
  2. Ramadhan's calling.
    Hmm, merantau bikin ramadhan terasa berbeda.. lebih sendu rasanya.
    Tapi, bagaimanapun semoga kita menjadi hamba yang selalu lebih baik.

    Aamiin.

    BalasHapus