Masalah Itu Juga Rezeki

08.55


Bismillah


Tidak ada seorang pun di dunia ini yang belum pernah menghadapi masalah. Jenis dan bebannya beragam. Ada yang ringan, juga ada yang berat. Ada yang satu persatu, ada yang beberapa sekaligus. Dan sudah menjadi fitrah kita sebagai manusia akan melontarkan keluhan saat masalah itu hadir. Apalagi ketika sudah berusah mencari tahu sebab-sebabnya, namun tak kunjung ditemui.

Mengapa bisa seperti ini? Apakah yang salah selama ini? Bagaimana cara menyelesaikannya? Ya, akan tiba saat dimana pertanyaan-pertanyaan seperti itu muncul dan mengambil tempat di pikiran dan perasaan. Lalu hari demi hari berlalu tanpa ada sebuah jawaban. Kita lantas menghakimi bahwa Tuhan itu tidaklah adil. Kita lantas berprasangka, benci kah Tuhan denganku?

Mungkin lupa untuk duduk sejenak dan berpikir. Menelaah kembali proses perjalanan yang sudah dilalui hingga di detik ini. Mungkin masih terlalu angkuh untuk kembali bercermin kepada diri sendiri, bertanya dan mengakui, "Apakah salah yang saya kerjakan hingga menjadi seperti ini?"

Percayalah, jawaban akan hadir karena dicari. Hidayah kan mendekat karena ia dikejar. Kebaikan akan dihadirkan ketika seorang hamba dengan ikhlas memanggil Rabb nya. Masalah yang dihadapi hari ini, Insya Allah suatu hari akan menjadi jalan ilmu bagi saudara yang lain. Karena telah berhasil dilalui, dan telah ada hikmah yang dipetik atasnya. Beban yang dirasakan hari ini, Insya Allah setelah ditemukan jawabannya, akan menjadi inspirasi perubahan untuk yang lain di keesokan hari. 

KARENA MASALAH ITU JUGA ADALAH REZEKI.
Dan kata para ulama, rezeki adalah apa-apa yang menjadi sebab imanmu bertambah. Jika makan hari ini menjadi sebab kita berpikir tentang perciptaanNya, itulah rezeki hari ini. Jika jatuh hari ini menjadi sebab tangis penyesalan tumpah ruah dan menjadi penyebab ingin kembali ke jalanNya, itulah rezeki. Dan jika bahagia menjadi sebab keinginan berbagi dan membahagiakan lebih banyak orang hadir, maka itulah rezeki hari ini.

Janganlah mempersempit pemahaman tentang rezeki.
Sungguh, Allah mencintai kita lebih dari yang kita mau.
Sungguh, Allah mencintai kita tanpa diminta.
Sungguh, Allah itu senantiasa menghendaki kita menjadi lebih baik.

Maka, Berbahagialah!


Jakarta, 16 Jumadil Akhir 1438H


1 komentar

  1. Dr kesalahan manusia dapat belajar. Belajar untuk tak jatuh pada kesalahan yg sama.

    Saya bs merasakannya.

    Nice post!

    BalasHapus