Sunyi

11.17


Bismillah


Aku mulai mencintaimu.
Dan jika engkau bertanya sejak kapan, tak dapat kuberikan jawaban pasti untukmu. Mungkin saat hangatmu tiba, kala lukaku serasa begitu menghimpit. Atau mungkin, kala keluhku perlahan menjelma senyuman.

Aku makin mencintaimu.
Jatuh pada caramu menghiburku.
Tersenyum pada caramu menertawai lukaku.
Terus mengingat saat engkau berujar, bahwa sabar itu ganjarannya tak terbatas.

Aku masihlah tak seimbang kala berusaha menghalau badai.
Dan aku masih terbata kala mengeja aksara-aksara langit.

Terimakasih atas hadirmu.
Yang terus mengingatkan bahwa ketidakberdayaan dan kelemahan adalah bagian dari proses. Untuk mendewasakan. Untuk menakar keikhlasan. Untuk mengokohkan jiwa.

Karena aku sedang berjalan menuju kesempurnaan nikmatNya.



Jakarta, 21 Jumadil Awal 1438H

0 komentar